PURWOREJO, KRJOGJA.com – SMK YPT Purworejo menerima bantuan program Center of Excellence (COE) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Sekolah menerima bantuan total senilai Rp 3,5 miliar untuk merevitalisasi bengkel Teknik Kendaraan Ringan (TKR), pengadaan peralatan bengkel modern, dan kegiatan pembelajaran.
Setelah bantuan diaplikasikan, sekolah kejuruan itu pun naik status menjadi SMK COE. “Sekolah kami menjadi sekolah COE atau pusat keunggulan. Sementara sebagai kepala sekolah, saya menjadi Chief Executive Officer (CEO),” kata Kepala SMK YPT Purworejo Toto Wibawa SPd MPd, kepada KRJOGJA.com, Selasa (9/3/2021).
Menurutnya, awalnya pihak sekolah menerima informasi peluncuran program COE di Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud. Pemerintah, lanjutnya, menyadari perkembangan SMK tidak dapat dilepaskan dengan Revolusi Industri 4.0. Selain meningkatkan fasilitas sekolah, kemampuan guru dan kepala sekolah juga diasah sehingga mampu memberikan ilmu terbaik untuk siswa.
Pihak SMK menindaklanjuti dengan menelaah persyaratan dan berupaya memenuhinya. “Kami melihat program itu satu visi dengan SMK YPT, yakni bagaimana meningkatkan kualitas lulusan agar dapat diterima dunia kerja atau tangguh dalam membangun usaha,” terangnya.
Syarat ikut serta dalam fasilitasi program itu, katanya, antara lain sekolah memiliki kerja sama dengan dunia industri. Selain itu, ada data yang jelas dan transparan terkait serapan alumni SMK ke dalam dunia industri. “Kami ajukan proposal dan disetujui Oktober 2020. Revitalisasi bengkel TKR dilaksanakan, peralatan juga dilengkapi dan ditambah jumlahnya,” terangnya.
Dikatakan, program COE bermanfaat untuk para siswa. Mereka tidak lagi berebut alat dalam praktik. “Biasanya dulu satu alat dipakai delapan orang, sekarang satu alat dua orang. Pembelajaran siswa juga semakin optimal,” ucapnya.
Selain itu, siswa juga diajak lebih mengenal budaya industri 5 R yakni Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. Mereka, katanya, juga dikenalkan dengan budaya keselamatan kerja sehingga siap untuk masuk dunia industri.
Setelah menjadi SMK COE, lanjutnya, sekolah memiliki tanggung jawab menjadi rujukan bagi SMK lainnya di Purworejo. “Kami harus siap menjadi rujukan bagi sekolah lainnya, misalnya apabila sekolah kejuruan lain ingin praktik di SMK YPT Purworejo,” tandasnya.(Jas)