KORANJURI.COM – SMK YPT Purworejo sosialisasikan pembelajaran SMK CoE (Center of Excellence), Jum’at (30/10/2020), di aula setempat. Sosialisasi yang dikemas dalam workshop itu diikuti oleh IDUKA, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Ketua Kompetensi Keahlian CoE (TKRO), PTK kompetensi Keahlian CoE, Internal guru produktif, guru umum dan Tenaga Kependidikan.
Workshop, dibuka secara resmi oleh Dr. Nikmah Nurbaity, S.Pd., M.Pd.B.I, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII, Provinsi Jawa Tengah.
Pada workshop yang berlangsung selama dua hari, dari Jum’at (30/10/2020) hingga Sabtu (31/10/2020), menghadirkan pemateri Nopyan Nugraha, S.T., pendamping dari Direktorat Jenderal Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Bani Mustofa, M.Pd., Pengawas Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VIII Propinsi Jateng, serta dari Nasmoco, perwakilan IDUKA (Industri dan Dunia Kerja).
Dijelaskan oleh Kepala SMK YPT Purworejo Toto Wibawa, S.Pd, M.Pd, bahwa SMK YPT merupakan SMK Swasta pertama di Kabupaten Purworejo yang mendapat bantuan Sekolah COE.
“Hal tersebut hasil dari seleksi Ditjen Pendidikan Vokasi Kemdikbud,” ujar Toto.
Pusat Keunggulan SMK (CoE) sendiri, kata Toto, adalah upaya pengembangan SMK dengan program keahlian tertentu agar mengalami peningkatan kualitas dan kinerja, yang diperkuat melalui kemitraan dan penyelarasan dengan IDUKA, serta menjadi SMK rujukan dan pusat peningkatan kualitas dan kinerja khusus pada kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif.
Kegiatan tersebut, jelas Toto, dilaksanakan sebagai tindaklanjut setelah penandatanganan MoU tentang Bantuan Pemerintah Fasilitasi Sekolah Menengah Kejuruan yang Dikembangkan Menjadi Pusat Keunggulan (Center of Excellence) Prioritas Sektor Pemesinan dan Konstruksi.
Dengan terwujudnya Pusat Keunggulan (Center of Excellence) prioritas Sektor Pemesinan dan konstruksi, ungkap Toto, diharapkan kepada SMK Penerima bantuan mampu mengembangkan pendidikan kejuruan yang semakin relevan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat yang senantiasa berubah sesuai perkembangan dunia usaha/dunia industri dan mampu mendukung proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
“Selain itu, SMK Penerima bantuan nantinya dapat menjadi Sekolah Penggerak yang mampu mendemonstrasikan kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership) terutama dari kepala sekolah beserta guru didalamnya, sehingga dapat mengangkat kualitas program SMK lebih bermutu,” kata Toto.
Nikmah Nurbaity berharap, SMK YPT Purworejo bisa melaksanakan program ini sebaik-baiknya, dengan beberapa indikator, seperti input, proses output, outcome dan impact program ini diharapkan mampu benar-benar memberikan intake yang sangat bagus, baik bagi sekolah, alumni, maupun masyarakat.
“Setiap individu di SMK YPT harus menyadari, bahwa bahwa SMK nya sudah menjadi keunggulan. Gurunya, siswanya, dan programnya harus unggul dan hebat. Nantinya, sekolah ini akan menjadi pusat keunggulan bagi SMK-SMK di sekitarnya,” kata Nikmah Nurbaity.
Hal tak jauh beda juga diungkapkan Subhan Firdaus, selaku Kepala Bengkel Nasmoco Magelang. Dengan pembelajaran SMK CoE, akan meningkatkan kualitas pendidikan, pelayanan pendidikan, dan fasilitas pendidikan.
“Siswa tidak hanya mendapatk7an kualitas pendidikan yang bagus, tapi setelah tamat nanti, mereka sudah siap memasuki dunia kerja, atau bersaing dengan SMK-SMK lain, khususnya di wilayah Kedu Raya,” kata Subhan Firdaus, yang didampingi Windarto, instruktur dari Nasmoco. (Jon)